Who Says You Can’t Move on?

Who Says You Can’t Move on?

“Sedihmu hanya sementara, sedangkan bahagiamu panjang dan kokoh”

Bohong jika sedih itu perasaan yang mudah untuk diatasi. Anak berumur 5 tahun saja bisa merasakan kesedihan yang mendalam saat es krimnya terjatuh. Sayangnya, dunia ini tidak memberikan kesedihan sesederhana es krim yang dapat dibeli kembali. Biarpun, ingatan tentang es krim pertama tidak akan pernah terganti.

Ribuan orang mengalami kesedihan setiap detiknya, jadi jangan merasa sendiri. Terkadang, saya bertemu dengan seseorang yang ‘ingin dinilai paling sedih’. Padahal, hal itu hanya membuat terlihat sangat lemah. Tidak ada tingkatan dalam sedih, yang ada adalah bagaimana cara menyikapi kesedihan tersebut.

Jika sudah bosan untuk merasa sedih, mari mengikuti perjalanan berikut dan membuktikan jika sedih itu bisa hanya sementara.

Bersiap sedih

Sedih, ada persiapannya? Pergi traveling aja ada persiapannya, sedih juga ada dong. Well, memang tidak ada siapapun yang ingin merasa sedih nantinya. Tenang, persiapan ini tidak akan lama. Namun, cukup menguras hati dan perasaan. Mari bicara cinta. Saya sangat suka kalimat ajaib ini.

“Bertemu dan jatuh cinta, lalu bersiaplah karena perpisahan adalah hal yang paling pasti”.

Ketika jatuh cinta, pada umumnya yang terlihat hanya bahagianya saja. Tanpa disadari, semakin besar rasa cinta tersebut, maka semakin besar pula peluang untuk sakit.

Ini sangat sulit, namun akan lebih baik jika sudah mempersiapkannya dari awal. Walaupun, terdengar sangat mustahil. Bangunlah sebuah tembok besar, yang akan tetap berdiri kokoh saat tembok lainnya harus runtuh. Artinya, persiapkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Masih ingat jika perpisahan adalah hal yang paling pasti? Kamu berhak hidup bahagia, bersiaplah saja.

Berikan waktu

Ketika sedih datang, berikan waktu. Biarkan dia ‘mengajarkanmu’ cara untuk menjadi lebih kuat. Bersabarlah pada kesibukan yang baik seperti, bekerja, berjuang meraih impian dan mendekatkan diri pada-Nya. Waktu adalah penyembuh. Sedihlah pada waktunya, itu wajar. Besok sudah berganti hari, sedihmu juga akan terganti.

Hadapilah!

Lemah saat merasa sedih itu, karena tidak dihadapi saja kok. Sebagian besar orang sengaja menghindari segala sesuatu yang membuatnya sedih. Untuk permulaan sih boleh saja, tapi tidak untuk seterusnya ya. Jangan membatasi diri.

Jangan berhenti makan es krim rasa berry hanya karena itu adalah makanan kesukaan kamu dan mantan, misalnya. Es krim rasa berry tidak melakukan kesalahan, mereka tetap yummy dalam keadaan apapun. Biarkan saja kenangannya meleleh, lalu nikmati rasanya yang menyenangkan.

Jangan berhenti melakukan kebiasaan kamu untuk ke toko buku, hanya karena kamu selalu bersama mantan saat kesana. Jangan ubah yang kamu sukai, karena siapapun tidak bisa mengantikan kebahagiaanmu. Biarkan saja kenangannya hidup, toh itu hanya sebuah ingatan.

Temukan bahagia

“Apa yang membuatmu bahagia?”

Sederhana saja, tanyakan hal ini setiap pagi. Lalu, lakukan jawabannya hari itu juga. Bahagia itu sesederhana meluangkan waktu untuk pulang dan berlama-lama ngobrol bersama keluarga. Atau sesederhana menikmati hot chocolate di café favorit sambil melihat senja. Hanya kamu yang tahu.

Berdamai dengan masa lalu

Berdamai dengan the hardest enemy ini memang bukanlah hal yang mudah. Begini, percayalah jika yang terjadi padamu sudah tertulis. Itu artinya, kamu akan melewatinya. Maka, pilihlah untuk melaluinya dengan kedamaian. Bukan takut dan terus bersembunyi.

Saat karir down, mulailah kembali dengan penuh percaya diri. Percayalah, saat roda kehidupan memutar hidupmu berada di paling dasar. Nantinya kamu akan melesat naik dengan mudah. Berbeda dengan yang sering berada di atas, mereka lemah dibuai pemandangan langit yang terkadang semu.

Saat langkah tak lagi berat, dan senyumu sulit untuk pudar. Selamat kamu telah berdamai dan menjadi pemenangnya!

Lalu, siapa bilang kamu nggak bisa move on?