Menidurkan Bayi Tanpa Drama
Selama setahun bareng Arthur, dia ngajarin saya banyak hal untuk mengerti tanpa dia harus bicara dulu. Mengerti bayi memang nggak gampang. Tapi, selama kamu adalah ibu, dia akan memberikan sinyal-sinyal ajaib untuk mengerti dia sepenuhnya.
Kali ini saya ingin share tentang pengalaman pribadi dan cara menidurkan bayi yang selama ini saya lalui bersama Arthur. Semoga bisa membantu ibu ibu lainnya untuk bisa tidur bersama si kecil dengan tenang tanpa perlu takut memberikan efek candu.
Bayi adalah makhluk kecil yang sangat 'taat' pada rutinitas. Kalau dibiasakan gendong saat waktu tidur, ia akan meminta hal yang sama besok besok dan besok-nya lagi. Sayangnya, dalam setiap perkembangannya si kecil nggak berada pada kondisi yang selalu sama.
Seiring berjalannya waktu, si kecil akan menerima banyak informasi dan mengalami banyak perkembangan. Hal ini biasanya disebut dengan wonder weeks, yang bikin si dia tiba-tiba melakukan suatu hal di luar kebiasaannya.
"Biasanya kalau mau tidur digendong aja mau, sekarang kok enggak?"
atau
"Biasanya diayun-ayun Papa mau, sekarang kok nangis aja nggak mau tidur?"
Pernah mengalami hal yang sama? Pada fase ini, si kecil sedang mengalami perubahan dalam dirinya. Kalau sedang mengalami wonder weeks begini, hal-hal yang menjadi 'kebiasaan' biasanya menjadi membosankan untuknya. Itulah mengapa saya sering kali mengubah cara menidurkan bayi, sesuai dengan kondisinya. Nah, sebelum menidurkan bayi, ada baiknya untuk memastikan beberapa hal berikut ini sudah dilakukan dengan baik.
Apasih yang Harus Dicek Sebelum Bayi Tidur?
Sebelum bayi tidur, pastikan untuk memastikannya dalam kondisi yang nyaman:
- Popok dalam keadaan kering dan kosong
- Pakaian tidur yang nyaman (tidak membuatnya kepanasan atau kedinginan)
- Tempat tidur yang nyaman dan kering
- Bayi dalam keadaan kenyang
Jika keempat hal di atas sudah beres, berarti kini bisa memulai coba menidurkan bayi dengan cara-cara yang menyenangkan.
Tidur Sambil Mendengarkan White Noise
Arthur bisa dibilang bayi yang sangat sensitif dengan suara. Kalau mau tidur ada suara berisik, dia bakalan sangat terganggu. Saya dan suami kemudian mengajaknya tidur sambil mendengarkan white noise. Saat si kecil berada dalam kandungan, ia mendengar segala pergerakan organ yang ada di dalam tubuh ibu. Bisa jadi suara ini menjadi 'ninabobo' yang membuatnya nyaman dalam kandungan. Nah, suara inilah yang dikenal sebagai white noise.
White noise merupakan kombinasi suara dan frekuensi yang membuat seseorang yang mendengarnya tenang. Nah, suara white noise ini jika dalam kehidupan sehari-hari bisa terwujud pada suara hujan, hairdyer, gemericik air dan masih banyak yang lainnya. Saya download aplikasi White Noise Baby Sleep Sounds. Di sana ada beragam white noise yang bisa dikombinasi, lho.
Saya biasanya memutar rain dan mother sound (yang bunyinya shhh.. shhh..). Cukup putar white noise sambil tepuk punggung atau minum asi, Arthur biasanya langsung tidur. Aplikasi ini sangat membantu kami untuk gampang bikin dia tenang selama tidurnya. Dalam beberapa kondisi, kami sering memutar white noise ini sepanjang malam. Biar nggak hanya Arthur tidur nyenyak, Mama Papa juga.
Nonton Video Baby Lullaby
Semenjak Arthur umur 2 bulan, dia sudah tertarik banget dengan pattern dan warna. Sejak umur ini juga sih dia sudah mulai nggak bisa yang cuma digendong minum asi untuk bisa tidur. Kami inisiatif untuk coba nonton video baby lullaby di laptop.
Dengan posisi sambil tengkurap (tummy time) dan lampu kamar dibuat redup, Arthur kami buat nonton video tersebut. Video yang ada di internet sih banyak banget. Mulai dari dongeng, bentuk abstract, warna-warna dan masih banyak lainnya (mungkin bisa dicoba satu-satu mana yang cocok untuk di kecil).
Saya coba video yang menampilkan pattern dan warna atau bola-bola berwarna lengkap dengan musik baby lullaby. Pertama kali cobain sih dia excited banget sampe nggak mau tisur. Tapi, lama kelamaan dia bisa tidur dalam keadaan yang peaceful.
Lalu gimana dengan matanya? Pastikan untuk set layar laptop mode malam ya, jadi nggak bikin mata sakit, bahkan untuk usia bayi. Pada hari-hari selanjutnya, begitu nonton video dia sudah 'terhipnotis' untuk tidur dengan sendirinya. No drama. Menariknya lagi, saat pagi bangun tidur, Arthur nggak akan rewel. Bangun dengan bahagia gitu.
Gendong Koala Pakai Baby Wrap
Saat sedang wonder weeks parah, Arthur kadang nggak mau tidur dengan berbagai cara. Kalau sudah begini, percayalah hanya Mama yang bisa bikin dia tenang. Saya biasanya gendong dia ala koala menggunakan baby wrap. Dengan posisi dia nempel ke dada Mama. Terkadang, setelah menerima banyak informasi seharian, bayi nggak bisa tidur karena merasa cemas. Nah, suhu tubuh dan detak jantung Ibu itu bisa beneran bikin bayi merasa aman.
Terkadang saya sengaja sedikit membuka bagian depan baju, agar pipi Arthur bisa nempel skin to skin. Jika sudah merasa tenang, baru pindah tidur ke kasur.
Menidurkan bayi saat mengalami wonder weeks memang nggak gampang. Semoga beberapa cara di atas bisa membantu ya. Oiya, agar metode di atas nggak bikin candu atau ketagihan sehingga dia kalau nggak digituin nggak mau tidur, lebih baik ganti-ganti cara menidurkannya ya. Selain cara di atas, bisa juga terapkan cara lainnya seperti sambil bercerita, tepuk punggung, bernyanyi dan masih banyak lainnya.
Biasanya saya juga menerapkan banyak metode lainnya kok. Jadi, nggak stick pada cara yang itu-itu saja. Tujuannya biar dia nggak terbiasa. Tapi, kembali ke karakter si kecil juga ya karena beda anak beda perlakuan.
Saya selalu percaya, saat Arthur akan tidur adalah masa saya bisa mentransfer banyak hal positif. Biasanya sih saya selalu membisikkan kalimat postif yang akan diingatnya setiap waktu. Yuk share juga pengalaman kamu menidurkan si kecil, Mama!