Persiapan Sebelum Periksa Kehamilan dan USG ke Dokter Kandungan

Persiapan Sebelum Periksa Kehamilan dan USG ke Dokter Kandungan

Setiap datang waktu untuk periksa kehamilan, pasti seneng banget kan mau 'ketemu' dengan si kecil. Saya pribadi sejak kehamilan pertama dan kedua ini rutin cek kehamilan setiap bulan. Lalu berubah menjadi dua minggu sekali dan seminggu sekali saat usia kehamilan mendekati waktu kelahiran. Saking udah sering banget periksa ke dokter kandungan, pasti udah hafal dengan antrian panjang sekaligus 'dilema' ibu-ibu hamil.

Sering nggak sih antrian jadi lebih lama karena ibu hamil nomor urut 1 atau urutan sebelum Moms, tiba-tiba balik diperiksa lagi? Kalau saya sih sering banget kejadian karena dokter meminta ibu hamil tersebut untuk minum air putih dulu, penuhin kantung kemih dan nunggu saat buang air kecil. Pasalnya, kadang ibu hamil itu nggak mempersiapkan diri sebelum pemeriksaan.

Konsumsi air putih yang banyak sebelum pemeriksaan USG itu penting banget sih. Biar dokter bisa lebih gampang periksa organ penting, gerakan hingga berat badan anak. Kalau nggak bisa terlihat di USG karena kurang minum air putih, berarti ya harus diulang. Nggak heran kalau antri pemeriksaan kandungan itu lama banget. Yah, namanya juga butuh pemeriksaan mendalam ya.

Saya sendiri juga pernah mengalami hal yang sama. Saat diperiksa, nggak kelihatan karena kantung kemih lagi kosong. Akhirnya diminta minum banyak dulu sampai ingin buang air kecil. Gara-gara tragedi ini, bahkan saya harus pulang sampai jam 22.30 WIB untuk jam buka praktik 19.00 WIB.

Saking nunggu lama dan nunggu kebelet buang air kecil. Padahal, kalau dipersiapkan dengan baik bakalan lebih cepet dan nggak terlalu capek buat ibu hamil. Apalagi, kalau usia kehamilan udah gede banget. Pasti capek banget nunggu berlama-lama.

Semenjak kejadian itu, saya lebih mempersiapkan diri kalau mau periksa kehamilan. Biar hati lebih 'adem' saat nunggu antrian.

Pastikan Minum Air Putih yang Banyak

Karena sering dimarahin karena kurang minum air putih pas kontrol, seringnya saya 'memaksa' diri sendiri buat banyak minum. Nggak hanya hari pas kontrol, sehari-hari kayak udah bawain botol minum ke mana-mana.

Dari bangun tidur, saya biasanya udah langsung minum segelas sir putih. Diikuti 3 gelas selanjutnya sebelum berangkat ngantor. 3 x 180 ml saat di kantor. Dan tak terhingga pas sudah di rumah malam hari. Itu aja kadang katanya masih kurang. Sempet sih takar pakai botol Aqua 1,5 liter itu harus habis 2-3 botol. Tapi, lama-lama sudah bawa dan ngitungnya. Hahaha.

Ngerasa juga nggak sih Moms, kadang kalau kebanyakan minum itu jadi mual dan akhirnya keluar semua isi perutnya? Saya punya teman malah nggak bisa minum air putih sama sekali karena mual. Tiap orang memang punya kondisi masing-masing sih. Kadang bilang "minum dikit-dikit aja tapi sering" emang gampang. Praktiknya di lapangan yang SUSAH. Saya sih gitu. Sayang banget kan habis makan kebab, minum air segelas terus muntah. *ngeles

Selain air putih, cairan juga bisa didapat dari jus buah, buah-buahan, air kelapa, dan minuman yang lainnya kok. Tapi, memang yang direkomendasikan adalah air putih. Ah, semangat deh buat kita semua! *glongong air Aqua

Tahan Buang Air Kecil

Sudah minum banyak air putih, tugas selanjutnya saat nunggu antrian adalah tahan buang air kecil. Dulu, saya polos banget bolak-balik ke kamar mandi. Nggak tahunya pas udah gilirannya, kantung kemih jadi kosong. Baiklah, ini pengalaman banget sih di mana pas itu antriannya lagi panjang-panjangnya.

Berangkat dari pengalaman itu, saya mulai 'belajar' untuk menahan buang air kecil hingga giliran dipanggil. Biasanya sih disiasati dengan jalan-jalan kecil dan remes tangan suami.

Bawa Air Minum dan Camilan Saat Antri

Biarpun pernah dapet antrian nomor 1 atau 2, kata siapa tetep nggak nunggu lama? Bisa aja dokter yang bertugas kena macet, masih visit pasien lain dan banyak alasan lainnya. Namanya juga ibu hamil, gampang banget lapernya. Biasanya sih saya selalu bawa botol minum dan camilan. Pastikan juga sebelum berangkat periksa udah makan ya, biar nggak terlalu emosional.

Pakai Pakaian yang Nyaman

Kehamilan pertama dulu, saya tuh cuek banget soal pakaian. Beli gamis dan baju gede, kerudung nggak matching, nggak pernah pakai skincare dan makeup. Yah, bisa dibayangin kan cuma cuci muka aja? Karena yang penting adalah nyaman. Saya cuek banget soal penampilan, mungkin pengarih hormon ya jadi yang keluar anak cowok.

Kehamilan kedua ini, tetep sih saya nggak bisa tahan lama pakai lipstik dan pucat sepanjang hari. Tapi, masih tahan pakai skincare, facial foam dan BB cream. Lumayan lah. Soal baju, sampai sekarang nulis postingan ini (usia kehamilan 4 bulan) saya masih suka pilih-pilih baju (warnanya aja sih). Tapi, kenyamanan adalah yang utama.

Paling penting itu bagian celana nggak terlalu ketat sih. Longgar biar bisa bernafas lega. Makin tambah usia kehamilan juga makin gerah, jadi baju bahan kaos-kaos gitu paling nyaman. Pastikan juga akses dibuka saat pemeriksaan USG nggak terlalu ribet.

Sepatu yang Ringan, Sandal yang Nyaman

Dulu pernah pas periksa kandungan pakai training shoes Reebok. Maunya sih biar nyaman, tapi ternyata sepatu yang agak berat justru nggak bagus buat ibu hamil. Dokter kandungan saya saat itu menyarankan pakai sepatu yang ringan atau sandal yang nyaman. Kalau nyamannya pakai sandal jepit, ayok aja sih. Apalagi, bagi yang kakinya membengkak, disarankan pakai alas kaki yang nyaman dan ringan.

Bawa Riwayat USG, Buku Kehamilan, Tes Laboratorium (Jika Ada)

Buku riwayat USG penting banget dibawa biar dokter bisa cek perkembangan si kecil bulan lalu yang dibandingkan dengan sekarang. Jika ada buku kehamilan dan saran untuk melakukan tes laboratorium, penting juga untuk dibawa ya. Jangan sampai lupa Moms, catet baik-baik.

Itu dia persiapan-persiapan yang biasanya saay lakukan sebelum pemeriksaan kehamilan rutin. Nah, pernah nggak sih Moms kadang itu ada pertanyaan yang nggak sempat atau justru takut diungkapkan saat kontrol? Ingat ya Moms, biaya periksa ini nggak murah. Ketemu lagi juga masih bulan depan, jadi kalau ada uneg-uneg atau pertanyaan, bisa langsung diobrolin. Beberapa poin ini biasanya saya simpen di notes smartphone ketika periksa:

  • Pertanyaan seputar kehamilan (jangan ragu tanyain mitos-mitos yang Moms dengar di sekitaran. tanya langsung ke ahlinya)
  • Keluhan kehamilan (sekecil apapun, bilang aja biar dokter tahu kondisi Moms)
  • Minta nomor hape dokter (jika belum punya)
  • Minta jadwal dokter lengkap dan tempat praktik di RS lain (penting kalau ada yang urgent)
  • Meminta informasi (misal perihal kelahiran, rencana KB, menyapih anak saat hamil, obat flu ringan bagi ibu hamil dll)

Beberapa pasangan suami istri seringnya malu nih buat menanyakan soal boleh atau tidaknya berhubungan seksual saat hamil. Daripada ragu dan hanya mencari informasi di internet, lebih baik ditanyakan saja. Soalnya, kondisi kehamilan setiap ibu itu sangat berbeda. Pada usia kehamilan tertentu ada yang diperbolehkan, hingga dilarang sama sekali. Nggak perlu ragu, ini adalah hal yang sangat manusiawi kok.

Itu dia beberapa persiapan yang biasanya saya lakukan sebelum pemeriksaan kehamilan. Semoga bisa membantu Moms yang lainnya ya!

With Love,
Ay.